5 Tahun Neneng Menjabat, Masih Ada Murid Sekolah di Luar Kelas
Sungguh miris nasib dari para murid sekolah Sekolah Dasar Negeri (SDN) Sukamukti 01, Desa Sukamukti, Kecamatan Bojongmangu, Kabupaten Bekasi. Selama lima tahun mereka harus melakukan proses belajar dan mengajar di luar kelas lantaran bangunan yang mengalami rusak berat.
"Yang menjadi kendala saat melakukan KBM di musim penghujan ini, jadi terganggu. Jika hujan lebat tentunya anak-anak tak dapat belajar dengan baik," ujar Kepala SDN Sukamukti 01, Kardi Sukardi.
Dijelaskannya, murid yang mesti melakukan proses belajar dan mengajar memang tidak seluruhnya. Menurut dia, hanya siswa kelas dua dengan jumlah murid 25 dan kelas tiga dengan 23 orang murid.
Memang sekolah yang telah berdiri semenjak tahun 2003 tersebut pernah dilakukan renovasi pada tahun 2007, namun setelah empat tahun berjalan bangunan tidak bisa digunakan. Terlebih pada tahun ajaran (TA) 2015-2016.
Memang pada zaman Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik), Rohim Sutisna, menurut Sukardi pernah ada kunjungan tapi tidak ada tindakan.
"Orangtua siswa agak protes, karena para siswa belaajr di luar kelas. Sehingga, mengusulkan untuk belajar di luar ruang kelas. Pihak sekolah menyetujuinya, dengan cara disekat-sekat didalam satu ruangan," katanya.
Terpisah, Ketua Komite SDN Sukamukti 01, Ustad Baedowi menyesalkan dengan kondisi seperti ini. Menurutnya, pemerintah Kabupaten Bekasi pimpinan Bupati Neneng Hasanah Yasin lamban merespon kondisi ini. Padahal pihaknya telah melaporkan kondisi sekolah yang telah rusak parah.
Ia juga mengaku bahwa situasi ini sudah dilaporkan dalam musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang) desa dan kecamatan. "Tapi kenyataannya bangunan malah tambah rusak, sedangkan realisasinya sampai saiki (sekarang) tak pernah ada," ucapnya.
Tidak hanya itu, demi mutu pendidikan yang baik, pihak komite juga pernah meminta bantuan kepada perusahaan-perusahaan dan DPRD Kabupaten Bekasi. Namun hasilnya nihil. "Nyatanya sekolah kami tak diperhatikan," ungkapnya.
Informasi inipun mengundang reaksi keras dari pemerihati sosial yang merupakan Direktur LKBH ICMI Kabupaten Bekasi, Abdul Halim Sobri. Menurut dia, bupati Neneng tidak peka dan hanya gembar-gembor soal sekolah gratis, tapi kualitas sekolahnya seperti ini. "Gembar-gembor gratis ternyata fasilitasnya gini. Lebih bagus kambing. Masa sekolah kaya gini," cetusnya.
Sementara saat dikonfirmasi, Kadis Pendidikan Kabupaten Bekasi Agus Supratman via telepon, tidak bisa dihubungi.
Sumber: thejak.co