Murid Ahli Taekwondo Hajar Guru Hingga Babak Belur
Seorang guru konseling SMA Pusaka 1, Duren Sawit, Jakarta Timur, berinisial HT dikabarkan babak belur setelah ditonjok dan dijambak muridnya yang berinisial ANF, Kamis pagi (27/10).
Adik sepupu HT, Nancy Tobing, membenarkan kabar tersebut. Ia mengatakan HT dipukul di ruang konseling SMA Pusaka 1 saat sedang memberikan bimbingan terhadap ANF di hadapan orangtuanya.
"Kemarin jam 08.00 WIB, saat sedang konseling, di hadapan orangtuanya, (ANF) menonjok dan jambak rambut kakak saya," kata Nancy saat berbincang dengan CNNIndonesia.com, Jumat (28/10).
Nancy menceritakan, ANF mulanya ditegur oleh wali kelas lantaran kerap mengantuk dan tertidur pada saat jam pelajaran. Namun, setiap ditegur, ANF selalu melawan dan membentak.
ANF pun lantas mempersilakan pihak sekolah untuk memanggil orangtuanya. "(ANF) selalu jawab dengan sesuka hatinya, dia bilang 'Emang kenapa, panggil saja orang tua saya'" kata Nancy menirukan ucapan ANF.
Akhirnya, kemarin, HT memanggil orangtua ANF ke sekolah. ANF pun menyampaikan penyebab ia sering tertidur pada saat jam pelajaran, yakni karena mengikuti kegiatan ekstrakurikuler taekwondo hingga malam hari.
"Dia bilang karena latihan taekwondo sampai jam delapan malam," ujar Nancy.
Mendengar penjelasan tersebut, HT pun berinisiatif untuk memanggil pengajar ekstrakurikuler taekwondo.
Namun, ANF tidak setuju dengan inisiatif HT. Sambil membentak, ANF langsung menonjok wajah dan menjambak rambut HT.
Tidak siap menerima serangan itu, HT langsung berteriak sambil berusaha melepaskan jambakan ANF.
Teriakan HT didengar oleh seorang guru yang sedang berjalan di depan ruang konseling. Guru tersebut langsung masuk ke ruang bimbingan konseling untuk menolong HT.
Upaya pertolongan yang dilakukan guru tersebut tidak membuahkan hasil. Guru itu pun meminta bantuan kepada seorang guru olahraga.
Jambakan ANF baru terlepas setelah HT berhasil menggigit tangan sang murid.
Menurut Nancy, HT telah melaporkan peristiwa yang dialaminya kepada kepolisian. HT pun telah dimintai keterangan dan divisum.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Kepolisian Sektor Duren Sawit Komisaris Yudho Huntoro mengaku belum mengetahui laporan tersebut. Ia berjanji akan berkoordinasi lebih dahulu dengan penyidik dan memproses laporan tersebut.
"Mungkin sudah ditangani bagian reserse kriminal, nanti saya cek. Tapi yang pasti akan kami tindak lanjuti," ujar Yudho.
Sumber: cnnindonesia.com